Dec 20, 2024
JAKARTA: Penetapan tahun 2024 sebagai tahun indikasi geografis telah berhasil meningkatkan jumlah permohonan pencatatan Indikasi Geografis (IG) lebih dari tiga kali lipat. Suksesnya penetapan tahun indikasi geografis 2024 ini tentunya tidak terlepas dari aktifnya Ditjen kekayaan intelektual Kementerian Hukum dan HAM, dalam menyiapkan program strategis dalam memperkenalkan Indikasi Geografis ke seluruh masyarakat, baik di Indonesia maupun di kelas internasional.
Program strategis tersebut dilakukan dengan melakukan kegiatan sosialisasi sampai dengan membantu masyarakat dalam menyiapkan permohonan. Kegiatan ini dilakukan khususnya pada daerah- daerah yang dinilai memiliki produk indikasi geografis.
Hasil dari kegiatan tersebut memunculkan beraneka ragam produk dari berbagai daerah yang berpotensi untuk dicatatkan sebagai Indikasi Geografis, mulai dari produk perkebunan, pertanian hingga produk-produk manufaktur. Sampai dengan saat ini, Ditjen Kekayaan Intelektual, mencatat adanya 182 produk indikasi geografis yang dimohonkan pencatatannya di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 167 permohonan berasal dari dalam negeri dan 15 permohonan dari luar negeri.
Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa setelah kesuksesan tahun 2024 sebagai tahun Indikasi Geografis, tahun 2025 akan dicanangkan sebagai Tahun Hak Cipta dan Desain Industri. Fokus utamanya adalah antara lain memperkuat perlindungan kekayaan intelektual yang relevan dengan kreativitas dan inovasi di kalangan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Untuk mensukseskan hal ini, sejumlah program unggulan telah disiapkan. Program unggulan tersebut diantaranya adalah pencanangan kawasan karya cipta, membuat pekan edukasi desain industri, hingga berkolaborasi dengan sejumlah universitas, industri, pusat penelitian dan pengembangan, hingga pesantren. Inisiatif ini merupakan program yang dibuat untuk memberikan pemahaman atas hak cipta dan desain industri kepada masyarakat.
Oleh karena itu, Indonesia optimis untuk tahun yang sukses lagi, dengan kali ini fokus pada Hak Cipta dan Desain Industri. (SHJ/BDP-su)