3 Produk Indikasi Geografis Indonesia Terdaftar di Uni Eropa

Nov 18, 2024

JAKARTA: Komoditas Lada Putih Muntok, Kopi Arabika Gayo dan Garam Amed Bali asal Indonesia diketahui sudah terdaftar sebagai produk indikasi geografis di Eropa di tengah upaya pemerintah mendorong pemerintah daerah mendaftarkan produk indikasi geografis.

Indonesia memiliki banyak potensi produk indikasi geografis (IG). Saat ini, menurut data Ditjen Kekayaan Intelektual, sudah tercatat sebanyak 155 produk Indikasi Geografis lokal yang telah resmi terdaftar. Sedangkan produk indikasi dari Eropa tercatat ada 6 yang terdaftar di Indonesia yaitu Champagne, Parmigiano Reggiano, Grana Padano, Scotch Whisky, Modena/Di Modena, dan Gorgonzola. Indikasi lokal tersebut dapat dilindungi di Uni Eropa.

Direktur Kerja Sama dan Edukasi Ditjen Kekayaan Intelektual Bapak Yasmon mengatakan bahwa Uni Eropa senantiasa mendorong dan memberi pengakuan dan pelindungan terhadap produk Indikasi Geografis unggulan dari Indonesia.

"Uni Eropa berperan aktif dalam mendukung pengembangan dan promosi produk indikasi geografis dengan memberikan bantuan teknis, pengembangan kapasitas, dan peluang akses pasar bagi produk Indonesia ke Eropa," kata Bapak Yasmon.

Selain terdaftar di Eropa, komoditas Lada Putih Muntok (Bangka Belitung), Kopi Arabika Gayo (Aceh Nanggroe Darussalam) dan Garam Amed Bali juga sudah terdaftar di dalam negeri. Lada Putih Muntok memiliki ciri khas dalam proses pengolahan. Ada dua metode proses pengolahannya yaitu metode tradisional/manual dan metode modern/mekanis. Metode tradisional, buah lada yang sudah dipetik, dipisahkan dari tangkainya menggunakan tangan dan disortir berdasarkan ukuran dan tingkat kematangan.

Sedangkan metode modern, buah lada yang sudah dipetik, dipisahkan dari tangkainya dengan menggunakan mesin perontok. Buah-buah lada yang sudah terpisah dari tangkainya kemudian disortir berdasarkan ukuran dengan menggunakan ayakan yang berdiameter lubang 8 mm.

Sementara itu Garam Amed Bali terkenal dengan karakteristiknya yang memiliki kandungan NaCl yang lebih tinggi. Sedangkan Kopi Arabika Gayo sudah terkenal di pasar domestik dan internasional. Komoditas ini memiliki reputasi sebagai kopi spesial yang memiliki rasa dan aroma yang berbeda, serta rasa yang kompleks, keasaman ringan, dan berat yang kuat. Kopi Gayo Ini memiliki aroma krim dan kuat. Kopi Gayo terbagi menjadi dua kualitas yang berbeda tergantung pada beberapa faktor (lingkungan, varietas dan metode pengolahan) dan kopi konvensional dan khusus Gayo.

Indonesia, yang terkenal dengan kekayaan keanekaragaman hayati dan tradisi budaya, memiliki banyak produk indikasi geografis. Komoditas itu berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi. (RAA/BDPSu).

Avatar
K&K Advocates